Petugas Shelter Wajib Berjiwa Relawan

SAMARINDA –Petugas Shelter Taruna Siaga Bencana (Tagana) di seluruh Kabupaten/kota di Kaltim diminta untuk benar-benar memiliki jiwa relawan, sehingga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari program perlindungan sosial korban bencana benar-benar dilakukan dengan profesional.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Drs. H. Ahmadin, M.Si, dalam sambutannya saat membuka kegiatan `Pemantapan Petugas Manajemen Pengungsi Korban Bencana Alam Tahun 2018` di Aula Dinas Sosial Kaltim, Jl Basuki Rahmat Nomor 76 Samarinda, Rabu (7/3) pagi.

“Sesuai tugas dan fungsi yang melekat pada Instansi Sosial, maka seluruh anggota Tagana di Kaltim harus benar-benar memiliki jiwa relawan dan iklas tanpa pamrih dalam menjalankan tugas-tugasnya di lapangan, termasuk para petugas Shelter yang berkewajiban menangani pengungsi korban bencana alam harus benar-benar memiliki skill sesuai dengan tupoksinya yakni menguasai manajemen penanganan pengungsi korban bencana alam yakni menyiapkan tenda atau tempat-tempat penampungan bagi pengungsi sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan,” papar Ahmadin dalam kapasitasnya mewakili Kadis Sosial Kaltim, Dr. Ir. H. Budi Pranowo, MM , yang disaat bersamaan tengah melakukan tugas kedinasan lainnya di Kota Mataram, NTB.

Dalam kesempatan tersebut Ahmadin juga menyampaikan seluruh petugas Shelter wajib memahami tahapan-tahapan kegiatan tanggap darurat bencana, yakni mulai dari melakukan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap kerusakan dan sumber daya, penentuan status keadaan darurat bencana, penyelamatan dan evakuasi masyarakat terdampak bencana, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan terhadap kelompok rentan hingga masa pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital terdampak bencana.

“Dalam pelaksanaan di lapangan terkait pemenuhan kebutuhan dasar harus diperhatikan diantaranya pendistribusian bahan makanan, pengoperasian dapur umum lapangan, pengawasan kualitas pangan, dan pendistribusian perlengkapan pengolah bahan makanan. Sedangkan untuk kebutuhan sandang adalah distribusi perlengkapan diri yakni alas tidur,selimut, pakaian dan alas kaki, serta sarana kebersihan yakni sabun, sikat gigi dan kelengkapan lainnya. Bagi para pengungsi perlu diberikan pelayanan dukungan psikososial kepada seluruh korban bencana dengan mengacu pada kelompok dan jenis kelamin,” jelasnya.

Sementara itu dalam laporan panitia yang disampaikan Kasi PKBA, Achmad Rasyidi, disebutkan bahwa kegiatan tersebut diikuti sebanyak 50 orang peserta, terdiri dari Provinsi 1, Kota Samarinda 6, Balikpapan 7, Bontang 5, Kutai Kartanegara 5, Kutai Timur 5, Paser 6, Kutai Barat 5, PPU 8 serta Mahakam Ulu 2 orang.

“Kegiatan berlangsung selama 4 hari, mulai 6 s/d 9 Maret 2018, lokasi di Hotel Jamrud II Samarinda dikombinasikan dengan kegiatan lapangan di Gudang Logistik Dinas Sosial Kaltim di Jl AM.Rifadin, Samarinda Seberang. Adapun nara sumber terdiri dari Kemsos RI, Dinas Sosial Kaltim, Unsur TNI, PMI serta Instruktur dan Pendamping dari FK Tagana Kaltim,” ungkap Rasyidi. (hms)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × five =